Kamis, 06 Agustus 2009

Tenang lah Jiwa yang Arogan...

Wahai arogan…. jadilah engkau sebagai harapan… bukan semua yang melenakan… Wahai arogan…. jadilah engkau definisi lain, yang lebih berarti dari sekedar kehinaan… yang lebih terhormat dengan pembuktian.

Tenanglah engkau wahai arogan!

Karena engkau yang membuatku berlari di rimbunnya semak kealpaan akan tugas-tugas hidupku

di belantara kehidupan

Kau bersikap layaknya seorang jagoan yang berjuang di medan perangPadahal kepengecutan adalah wajah asli yang kau sembunyikan di balik topengmu

Ya

Rasa takut yang terlihat seperti elang

Memangsa setiap naluri kebaikan

Mencabik agenda yang tersususn di atas kesempurnaan rancangan.

Maka, tenanglah wahai arogan…

Janganlah engkau jerat aku dengan keinginan-keinginan berwujud pelangi yang hadir dalam imaji

yang terpeta di dalam kepala

Wahai Sang Arogan

Untuk saat ini singgahlah engkau ke sebuah ruang putih yang tenang

Karena engkau hanya libido semu yang akan hilang saat izrail menarik seutas ruh yang

menagntarkanmu menuju keabadian.

Tenang, tenang, tenang….

Bunda menantimu dengan binar matanya agar kau menjadi anak yang saleh.

Ssttt… Persiapkan amunisi dengan mengasah intuisi

Yaa ayuhannafsu mutmainah…..

Kapan ya, disapa Allah dengan sebutan jiwa-jiwa yang tenang?