Tenanglah engkau wahai arogan!
Karena engkau yang membuatku berlari di rimbunnya semak kealpaan akan tugas-tugas hidupku
di belantara kehidupan
Kau bersikap layaknya seorang jagoan yang berjuang di medan perangPadahal kepengecutan adalah wajah asli yang kau sembunyikan di balik topengmu
Ya
Rasa takut yang terlihat seperti elang
Memangsa setiap naluri kebaikan
Mencabik agenda yang tersususn di atas kesempurnaan rancangan.
Maka, tenanglah wahai arogan…
Janganlah engkau jerat aku dengan keinginan-keinginan berwujud pelangi yang hadir dalam imaji
yang terpeta di dalam kepala
Wahai Sang Arogan
Untuk saat ini singgahlah engkau ke sebuah ruang putih yang tenang
Karena engkau hanya libido semu yang akan hilang saat izrail menarik seutas ruh yang
menagntarkanmu menuju keabadian.
Tenang, tenang, tenang….
Bunda menantimu dengan binar matanya agar kau menjadi anak yang saleh.
Ssttt… Persiapkan amunisi dengan mengasah intuisi
Yaa ayuhannafsu mutmainah…..
Kapan ya, disapa Allah dengan sebutan jiwa-jiwa yang tenang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar