Minggu, 16 Januari 2011

" THE UNIQUE CULTURAL OF INDONESIAN"


" BUDAYA YANG KOMPLEKS TIADA TERBATAS "
The Unique
Budaya memang adalah sesuatu yang sangat sangat universal,tidak ada batasan batasan tertentu tentang Budaya,karena keragaman keunikan Budaya inilah sehingga Budaya menjadi sangat menarik untuk di bahas,di pelajari,di teliti bahkan sering dibuat wacana sebagai acuan dalam penilaian penilaian konsep individu,karena pada intinya Budaya terbentuk dari sekumpulan individu yang saling berproses dalam mengharmonisasikan alam dengan manusia melalui cagar cagar Budaya yang di lindungi seperti pada hutan tropis di Kalimantan yang juga terkenal dengan keunikan suku anak dalamnya,saling mengimbangi satu dengan lainnya dalam gotong royong seperti terlihat pada penduduk  yang umumnya hidup dari bercocok tanam yang selalu beramai ramai mengadakan pesta rakyat pada tiap musim panen raya sebagai wujud syukur atas rezeki yang Tuhan berikan kepada mereka,saling berkoordinasi membentuk satu tatanan sosial seperti norma norma,adat istiadat,dan bahasa yang sangat di junjung tinggi oleh tiap masyarakat dengan khas Budaya yang di milikinya.
Karena keunikan Budaya ini pula,Budayawan barat Bronislaw Malinowski mendefinisikan Budaya sebagai Cultural Determism atau kekhasan Budaya yang sangat kuat hingga mampu merubah karakter individu untuk mengimbangi aturan atau undang undang yang menjadi ciri atau identitas Budaya yang di anutnya,seperti contoh anak yang terlahir dari bapak dan ibu dengan suku asli  Ambon Maluku,tapi kemudian di besarkan di daerah Solo Jawa Tengah,karena proses adaptasi yang terus menerus akhirnya perilaku,adat istiadat,cara bertegur sapa,cara berbicara dan berbahasa bahkan selera makanan pun berubah dengan sendirinya karena proses adptasi Budaya tadi,merubah anak ini menjadi seperti anak asli suku Jawa pada umumnya,dan mungkin demikian pula sebaliknya anak asli suku Jawa yang terlahir di Jawa dan akhirnya di besarkan di Medan misalnya,anak anak inipun akan menjadi terbiasa berperilaku layaknya suku asli dimana mereka tinggal,seperti kata pepatah “di mana bumi di pijak di situ langit di junjung”,dan pepatah ini memang mengandung makna yang sangat besar pada perilaku individu yang selalu berusaha dan berupaya mensinergikan pola pikirnya dan Kebudayaan yang di pedomani sebagai salah satu unsure pembentukan kepribadian yang paripurna.
Kawin campur juga merupakan bukti bahwa Budaya tidak bisa di batasi oleh Negara,etnik,rasisme,bahasa atau bahkan Agama sekalipun.
Gadis Betawi yang menikah dengan Pria berkebangsaan Australia,atau Pria Sulawesi yang akhirnya menikahi Gadis berkebangsaan Jepang dan masih banyak pasangan nikah lainnya yang akhirnya menikah dalam 2 kebangsaan yang berbeda, pengasimilasian yang terjadi secara konseptual karena banyak perbedaan yang harus mereka satukan tanpa mengabaikan konsep Kebudayaan yang telah ada pada masing masing pribadi,betapa rumitnya bila di bayangkan pada dua individu yang saling bersikukuh mempertahankan konsep konsep hidup yang selama ini sudah menjadi brand pada pribadi masing masing individu dan tiba tiba harus secara total di ubah ke konsep yang samasekali masih sangat asing atau mungkin sangat tidak bisa diterima oleh salah satu pribadi ini karena konsep yang mungkin tidak sesuai dengan standar yang selama ini di pedomani sebagai titik nilai yang sangat sakral bila dilanggar.
Kawin campur memang masih menjadi polemic yang terus bergulir dari waktu ke waktu,tidak ada aturan yang melarang manusia untuk memilih pasangan manapun karena ini menyangkut hak pribadi tiap manusia normal,walau terkadang menjadi seperti barang komoditas yang menjadi trend jaman sekarang,padahal seperti yang kita ketahui bahwa dalam hubungan pernikahan suami istri tentu saja memiliki rasa yang samasekali tidak ada hubungan dengan kebudayaan atau apapun juga,karena setiap pernikahan selalu di landasi dengan perasaan saling mencintai dan berkomitmen untuk bertanggung jawab satu sama lain,tidak hanya sekedar “barter” atau tukar menukar Budaya,perbaikan keturunan atau hanya sebagai pola aktualisasi diri yang salah yang dengan sengaja memasang imej pada dirinya bahwa pribumi masih bisa “Laku” di luar negeri.tentu saja sangat riskan bila hal ini harus terjadi pada pasangan pasangan kawin campur yang  memang saat ini tengah marak maraknya terjadi,dan sebenarnya justru dari sinilah kita harus lebih cerdas menyikapi fenomena kawin campur ini,dengan belajar berdaptasi secara pintar dari dua prinsip Budaya yang harus kita satukan dalam satu wadah rumah tangga berlainan bangsa ini.Budaya apa yang sekiranya harus di terapkan pada anak anak kelak,yang tidak rumit dan tentu saja dapat di terima secara luas oleh lingkungan dimana mereka tinggal,karena kelak anak anak inilah yang akan membentuk konsep konsep pemikiran mereka sesuai dengan input yang akan mereka terima ketika mereka harus berbaur dengan lingkungan yang belum mereka kenal.pada intinya kita harus berupaya bagaimana kita harus tetap saling menghormati tanpa melanggar konsep konsep Kebudayaan tentunya pada perbedaan dua Bangsa yang berpadu dalam satu atap rumah tangga.

BUDAYA DALAM EMPIRISME



Dari angka kawin campur antara Negara yang terus bertambah,harusnya menjadi semakin kayalah pengetahuan kita tentang Kebudayaan yang tiada terbatas,seperti misalnya yang terjadi pada pernikahan dua Negara antara Australia dan Betawi Indonesia,yang berpadu dan menjadilah satu wujud keunikan dan kekayaan Budaya,dimana kita bisa belajar dan melihat pada suku Aborigin yang kehidupannya tidak jauh berbeda seperti yang kita temukan pada suku anak dalam di belahan hutan Kalimantan Indonesia,yang hidup layaknya orang orang Primitif yang adalah suku asli Bangsa Australia ini dan kita pun bertanya tanya kenapa kangguru hanya ada di Australia saja. Dan pada Ondel Ondel Betawi yang selalu jadi desain fotografi bertajuk “The unique cultural of Indonesian” oleh budayawan asing atau tamu tamu asing lain dari berbagai Negara,bahkan pada kunjungan kehormatan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama ke Indonesia,yang tidak pernah lupa dengan makanan khas Indonesia ,bakso,sate dan nasi goreng.dan inilah Budaya yang Super Organic ( Melville.J.Herkovits ),kita tidak pernah tahu sejak kapan di mulai dan kapan akan berakhir,yang pasti Budaya terus berkembang sejalan dengan kemajuan zaman,dan kita yang menjadi pelaku Kebudayaan terus mengadakan penelitian penelitian pada tiap keunikan yang kita temukan pada keragaman Budaya yang bersifat Multi dimensi,Multi global dan Multi nilai juga tentunya.
Keunikan Budaya Bangsa lain juga bisa kita temukan pada Bangsa Jepang yang terkenal dengan negeri peradaban tinggi karena para leluhur bangsa ini yang masih menjunjung tinggi  Nilai nilai kebudayaan

Hokkaido,Seni Bela diri Kung Fu,berbagai karya karya dari ahli technical pada pabrik pabrik Raksasa pencetak mobil mobil mewah nan mahal yang di kirim ke berbagai penjuru dunia hingga Indonesia,Pusat pusat BMG tercanggih di seluruh dunia,bahkan sampai ke makanan khasnya pun yang akrab di kenal dengan 3S (Sushi,Shabu Shabu,Sake) menembus pasar Kuliner hingga ke berbagai belahan penjuru Dunia dan tak ketinggalan Indonesia pun ikut mengimpornya juga.
Hal ini tentu saja menjadi kebanggaan untuk Jepang,namun menjadi tanda Tanya bagi bangsa bangsa lain,betapa Jepang bisa sedemikian maju mengalahkan Benua Eropa yang dianggap sebagai “Putra Mahkota” setelah A.S melepaskan tahta kekuasaannya.tentu saja semua ini tak lepas dari Kekuatan hati,kepercayaan Bangsa ini yang senantiasa terus memegang teguh prinsip prinsip Kebudayaan yang mereka yakini memiliki kekuatan langsung dari tangan Dewa Langit hingga Kebudayaan mereka tidak akan bisa ditumbangkan oleh kekuatan apapun.
Mereka juga sangat menolak Kebudayaan apapun masuk kedalam kepercayaan dan Kebudayaan bangsa ini,mereka mempersilahkan rakyatnya berasimilasi atau kawin campur dengan bangsa manapun,namun tidak lantas bisa seenaknya membawa masuk kebudayaan asing untuk di kawinkan juga dengan kebudayaan mereka,jangan pernah bermimpi sejauh itu.dan itulah kunci bagaimana bangsa cerdas ini sanggup mempertahankan Kebudayaan mereka secara turun temurun tanpa pernah di rubah urutan dan aturan  Kebudayaan yang diyakini dari para leluhur bangsa ini.
Karena kecerdasan bangsa ini,mereka percaya bahwa Cultural Determinism memang merupakan momok yang paling di benci yang sama sekali tidak di bolehkan masuk dalam kehidupan kebudayaan mereka,karena Cultural Determinism dipercaya membawa pengaruh kuat dalam merubah pola pikir dan perilaku individu,bukan tidak mungkin pengaruh ini akan secara perlahan mengikis kepercayaan individu terhadap pedoman Budaya yang di junjung tinggi yang akhirnya merubah wujud asli Budaya mereka karena sudah di gradasi oleh Kebudayaan asing lainnya yang terjadi akibat pengaruh pengaruh internal individu seperti misalnya pada kawin campur.oleh karena itulah Jepang terus dikenal sebagai Bangsa peradaban tinggi yang meyakini bahwa Kebudayaan adalah kekuatan Bangsa,dan Budaya adalah kehidupan bagi mereka.,betapa Budaya sangat di junjung tinggi oleh Bangsa cerdas ini.

Bila jalan jalan di kota kecil Nagoya di bagian selatan Jepang,kita tidak akan menemukan pusat pusat perdagangan ( toko,mal,pasar swalayan sampai pasar tradisional) atau pusat pusat pendidikan,pusat rekreasi dan masih banyak lagi fasilitas fasilitas umum yang bertuliskan selain Bahasa Jepang,semua petunjuk tentang apapun tertulis besar pada semua  papan boardway dengan huruf huruf hiragana yang rumit ,dan jangan bermimpi kita akan bertemu atau di bantu oleh seorang guide dalam bahasa inggris untuk mengartikan tulisan tulisan hiragana tersebut,bahkan di pusat kota Tokyo sendiri sangat sulit menemukan boardway dalam bahasa inggris sebagai petunjuk lokasi atau pusat kegiatan yang terpampang besar di halaman atau parkiran mal mal besar di kota ini,semua di tulis dalam bahasa jepang tanpa bantuan translate di bawahnya sebagai keterangan.
Bahasa Inggris hanya akan kita temui dalam pelayanan hotel atau pertemuan pertemuan berskala Dunia di gedung pencakar langit internasional di Jepang,namun itupun tidak lazim dan tidak di wajibkan apalagi untuk para karyawan mereka,karena selain terkenal dengan Negara Cerdas,Jepang juga memiliki daya saing yang sangat kuat di kancah dunia internasional,terbukti dengan misi mereka untuk menjadikan Bahasa Jepang adalah bahasa Dunia,bukan lagi sebagai bahasa Negara ke dua sebagaimana Jepang dijuluki sebagai Negara Adikuasa ke dua setelah A.S,tapi Bahasa Jepang harus di universalkan ke seluruh dunia dan hal ini sudah mulai mereka buktikan,terbukti hampir 60% pada penelitian pusat bahasa di Washington DC bahwa bahasa jepang adalah bahasa wajib yang tengah marak di pelajari oleh sebagian besar masyarakat dari berbagai lapisan dunia dari berbagai kalangan dan profesi,terutama kalangan eksekutif,bisnis,mahasiswa bahkan pelajar setingkat SMU pun ikut serta mempelajari bahasa ini,termasuk Indonesia yang menjadi salah satu Negara yang menyumbang partisipan terbanyak dalam mempelajari Bahasa ini,hebat bukan?tapi yang hebat bukan bangsa Indonesia,melainkan bangsa Jepang yang telah demikian cerdas menutup pikiran bahwa betapa dangkalnya cinta kita pada bahasa kita sendiri.
Yang paling penting kita teladani dari kecerdasan bangsa ini bukan pada karya karyanya yang mendunia atau pada kekuatan bilateral politik yang mereka miliki hingga menjadikan mereka terlihat sangat kokoh,tapi kita belajar pada kehebatan mereka memegang teguh dan menjunjung tinggi nilai nilai Kebudayaan yang mereka anggap sebagi kekuatan tangan Dewa yang tidak bisa di langgar oleh manusia.Mereka tetap masih sangat santun dalam bertegur sapa dengan menundukan badan ketika bersalaman,berpakaian,tata cara menjamu tamu,semua tidak lepas dari keterikatan budaya yang sangat kental dengan suasana oriental berpadu kekhasan religi Dewa Dewa,kecendrungan inilah yang membuat bangsa ini sangat berhati hati dalam setiap moment moment pembauran di berbagai event dunia,mereka selalu menonjolkan kekhasan Budayanya pada setiap event event global ini,seperti Kimono dan sandal kayu yang masih terus di jumpai dan menjadi pandangan biasa di tiap sudut kota di manapun kita berada di Negeri ini,juga pada kebiasaan harakiri yang menjadi salah satu kewajiban bangsa ini bila mereka dengan sengaja melakukan perbuatan asusila yang melanggar norma norma adat kebudayaan dan agamanya.oleh karena itulah tidak ada bangsa manapun yang berani mencatut kebudayaan atau kekhasan Jepang karena mereka sangat memegang teguh kebudayaan dalam kehidupan mereka,bahkan China,Taiwan,Tiongkok,Korea dan Negara Negara yang masih serumpun dengan Jepang sama sekali tidak diijinkan membaurkan adat dan kebudayaan bangsa serumpun ini kedalam kebudayaan Jepang,dan harusnya inilah yang harus kita jadikan contoh,yang malah merasa bangga dengan gaya kebarat baratan,ayah dan ibu kini berubah menjadi mom and dad,contoh sepele namun jelas tergambar bahwa betapa kita tidak mencintai bahasa kita sendiri,padahal dari bahasalah wujud kecintaan kita pada Budaya bangsa yang kita miliki akan terlihat
Maka janganlah heran kenapa segala kekayaan dan kebudayaan kita dengan mudahnya di caplok oleh bangsa saudara yang masih serumpun dengan bangsa Indonesia,bagaimana tidak,kita sendiri tidak mencintai kebudayaan yang kita miliki,daripada hilang oleh gradasi budaya dari luar,lebih baik Malaysia “menyelamatkan”nya duluan sebelum akhirnya benar benar musnah tanpa bekas.Karena secara garis keturunan budaya,Malaysia dan Indonesia adalah satu rumpun Bangsa Melayu,satu keluarga besar yang akhirnya harus terpisah oleh kepentingan kepentingan Negara yang rumit,karena merasa memiliki ikatan persaudaraan inilah Malaysia memutuskan merampas,yang kalau menurut saya lebih tepatnya menyelamatkan sisa sisa Artefak seni dan Budaya berupa tari tarian dan kekayaan alam dari nenek moyang bangsa melayu yang paling banyak di wariskan kepada bangsa Indonesia,namun seiring perkembangan zaman yang kian maju “kekayaan” Budaya ini mulai terkikis oleh gilasan waktu yang terus membawa bangsa ini pada keragu raguan karena tidak memiliki keutuhan cinta pada Budayanya sendiri,pengetahuan yang sangat memprihatinkan tentang Budaya bangsa ikut berkontribusi dalam pola pemikiran yang sempit sehingga memandang bahwa budaya hanyalah pekerjaan orang orang kuno,hingga dengan mudahnya budaya budaya kita sering di plesetkan oleh bangsa lain,berangkat dari inilah Malaysia berpikir daripada Tari pendet dijual milyar dollar di USA,lebih baik mereka patenkan menjadi milik Malaysia yang tentu saja lebih punya andil dari sisi keturunan kebudayaan dengan Indonesia.dan harusnya kita berterimakasih karena dengan kejadian ini sebenarnya Malaysia sudah menyelamatkan asset terbesar bangsa ini yaitu Kebudayaan,Malaysialah yang sudah membangunkan kita dari mimpi semu kita tentang kekayaan Budaya yang tidak akan terbeli hanya dengan segepok uang.
Dan masih banyak keunikan lainnya yang sangat konseptual dalam kaitan keragaman budaya yang tidak akan berhenti hingga zaman berakhir.

Pada intinya,dengan melihat aneka keragaman inilah kita harus bisa beradaptasi dalam segala tuntutan kondisi kita sebagai Psikolog,karena yang kita teliti dalam mind set atau kerangka Psikologi adalah bagaimana kebudayaan ini menjadi ciri signifikasi pada perilaku tiap individu dari tiap kebudayaan yang di milikinya dan di fleksikan pada kehidupan pribadinya,sehingga dari sinilah seorang Psikolog dapat mengambil gambaran gambaran riil,memudahkan pemecahan masalah,baik pribadi atau sosial yang terpola dari pemikiran  individual yang menyatu pada keunikan budaya yang dianutnya.   

  • By.Created,Suryanie Sunati (Mahasiswa Fakultas Psikologi,Universitas Mercu Buana Jakarta - Indonesia)
  • Dari berbagai sumber baca dan MK.Antropologi By.Sri Rahayu Handayani,M.Si ( Dosen Psikologi Antropolgi)